Diketahui baru-baru ini kasus COVID-19 di Indonesia mengalami adanya kenaikan. Bahkan tercatat kini COVID-19 harian di Tanah Air Semakin menembus angka 1.000 kasus. Kasus COVID-19 harian yang terjadi Indonesia menembus angka 1.000 dimulai pada hari Rabu (15/6) dengan 1.242 kasus. Kemudian Kamis (16/6), Jumlah di Indonesia tercatat 1.173 kasus baru.

Aturan Lepas Masker di Luar Ruangan - Lifestyle Liputan6.com

Sebelumnya, jika anda bosan dan sedang ingin mempunyai kesenangan tersendiri di aktivitas yang sedang dijalani Anda dapat berpartisipasi dalam mendapatkan memanfaatkan peluang kesempatan ini untuk dapat memenangkan keuntungan yang menyenangkan, Pastikan untuk bermain slot, permainan slot dapat dimainkan dimana pun dan kapanpun, click disini.

Berdasarkan catatan kasus 1.220 baru pada Jumat (17/6) dan juga 1.242 kasus pada Sabtu (18/6). Sedangkan pada hari Minggu (19/6), Indonesia tercatat 1.167 kasus baru. Dengan demikian, kasus COVID-19 harian yang kini terus menembus angka 1.000 selama lima hari terus menerus. Meski demikian, pihak Kementerian Kesehatan meyakini bahwa kusus baru ini tidak akan terjadi adanya gelombang ke-4 COVID-19 di Indonesia.

“Peningkatan kasus terus dimonitor perkembangannya, tapi untuk adanya gelombang, nampaknya tidak terjadi, karena kita punya kekebalan yang cukup tinggi di masyarakat,” ungkapSekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, dilansir detikcom pada Senin (20/6).

Masyarakat dihimbau untuk tetap dalam menjalankan protokol kesehatan. Terutama mereka termasuk dalam kelompok rentan.

“Oleh karena itu, kita mengimbau prokes harus tetap dijalankan, masker tetap dipakai ketika aktivitas di ruang terbuka, dan pada orang yang tentan seperti lansia, anak di bawah enam tahun,” jelas Nadia.

Sementara itu, Nadia mengatakan bahwa persentase adanya pemakaian tempat tidur rumah sakit alias BOR masih terhitung rendah meskipun dengan kasus harian menembus angka 1.000 dalam beberapa hari terakhir. “(BOR) naik, tapi masih di bawah 5 persen. Sedikit sekali,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan adanya puncak gelombang virus corona subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. Namun menjelaskan juga bahwa puncak penularan subvarian BA.4 dan BA.5 akan diperkirakan hanya sekitar sepertiga dari adanya puncak varian Delta dan Omicron.

“Hasil pengamatan kami, bahwa puncak penularan BA.4 dan BA.5 ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron,” papar Budi usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo pada Senin (13/6). “Kasus hospitality juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron, sedangkan kasus kematian sepersepuluh dari Delta dan Omicron.”

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.