Adanya Bencana alam banjir yang kini melanda Taman Nasional Yellowstone, Montana, pada wilayah barat laut Amerika Serikat (AS). Akibat banjir tersebut, lebih dari 10 ribu pengunjung diperintahkan keluar dari Yellowstone.

Banjir itu sendiri disebut belum pernah terjadi sebelumnya. Banjir yang tak biasa alias banjir bandang itu diketahui menyapu jembatan dan jalan, hingga sebuah bunkhouse karyawan bermil-mil ke hilir. Hal ini disampaikan oleh para pejabat pada Selasa (14/6).

Pertama dalam 34 Tahun, Taman Nasional Yellowstone di AS Ditutup Akibat  Banjir | kumparan.com

Beruntung kejadinya itu tidak ada yang dilaporkan terluka atau tewas dalam peristiwa. Namun sekarang banjir melanda, disebut masih ada pengunjung yang tersisa yakni adanya belasan pekemah yang ketika itu diketahui masih berjalan keluar dari pedalaman.

Tapi sebelumnya apakah kali ini Anda merasa bosan dan ingin menikmati sesuatu yang menyenangkan. Cobalah permainan slot yang pasti menguntungkan, manfaatkan peluang keberutungan dengan bermain slot.

Usai diterjang banjir bandang, Taman Nasional Yelloswtone yang tengah merayakan hari jadi ke-150 tahun tersebut harus dipaksa tutup selama seminggu. Bahkan ada kemungkinan pintu masuk utara tidak dibuka kembali pada musim panas ini.

“Air masih deras,” ujar Inspektur Cam Sholly yang mencatat bahwa beberapa prakiraan cuaca termasuk kemungkinan banjir tambahan akhir pekani ini, dilihat dari The Associated Press, Rabu (15/6).

Melalui sungai Yellowstone bahkan disebut telah mencapai tingkat bersejarah setelah berhari-hari hujan dan untuk pencairan salju yang tercepat menimbulkan malapetaka di bagian selatan Montana dan Wyoming Utara, di mana menghanyutkan kabin, membanjiri kota-kota kecil dan juga membuat listrik dipadamkan. Bencana tersebut terjadi ketika musim turis berlangsung, di mana menikmati libur musim panas biasanya akan menarik jutaan pengunjung.

Bencana banjir bandang yang menerjang Taman Nasional Yellowstone ini, melalui Gubernur Montana Greg Gianforte pun menyatakan peristiwa ini adalah keadaan darurat lantaran banjir menerjang seluruh negara bagian. Melalui Twitter resminya, Gianforte mengkonfirmasi bahwa Garda Nasional negara bagian telah mengevakuasi adanya 12 orang pekemah yang ketika kejadian masih berusaha untuk keluar dari pedalaman.

“Selain menyatakan bencana di seluruh negara bagian, kami mengejar deklarasi bencana presiden yang dipercepat untuk membantu menutupi biaya yang dihadapi masyarakat,” ujar Gianforte melalui Twitter.

Sementara dari sejumlah komunitas kecil yang berbatasan dengan taman telah dilaporkan terputus oleh banjir dan tanpa listrik ataupun adanya air minum. Lalu segmen jalan beraspal taman tersebut kini terkikis dan tersapu di beberapa tempat.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.