Pemerintah saat ini nampak mengupayakan untuk kebut vaksinasi PMK hewan, mengingat Idul Adha juga sudah semakin dekat. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah menggelar adanya pelatihan bagi fasilitator atau training of trainers (ToT) supaya menyiapkan tenaga kesehatan hewan, medik paramedik, serta medik veteriner.

Sebelumnya, pastikan untuk mencoba permainan yang menyenangkan dengan menggunakan slot, jika Anda merasa bosan dan berada di aktifitas padat atau senggang pastikan untuk berpartisipasi. dapatkan kesempatan memenangkan keuntungan dari peluang bermain slot.

Tak Perlu Panik, Ini Cara Mencegah Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan  Ternak - Bagian 1

Mereka telah berupaya untuk mendapat pelatihan yang diharapkan melatih dan mengajarkan kepada para tenaga kesehatan lain di daerah masing-masing untuk melaksanakan vaksinasi massal di daerah yang sudah ditentukan guna mencegah wabah PMK.

Selain itu, Melalui Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa dalam bintek itu, akan menghadirkan pakar dari produsen vaksin yang digunakan di Indonesia dalam memberikan informasi mengenai vaksin dan penerapan tersebut.

Kemudian, Kuntoro menuturkan Kementan nantinya akan memberikan pemahaman ke peternak mekanisme bagaimana pendataan ternak yang sekaligus digunakan dalam ternak pascavaksinasi dan sebagai pembekalan petugas vaksinasi. Dan menekankan kepada peternak mengenai pentingnya penerapan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah atau biosecurity sederhana pada saat vaksinasi.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat menghindari kemungkinan petugas menjadi pemicu penyebaran penyakit yang lebih luas. “Upaya ini sebagai usaha pemerintah untuk meningkatkan skill petugas vaksinasi di lapangan,” ujar Kuntoro dalam keterangan tertulis, Jumat (17/6).

Kuntoro lalu menegaskan bahwa Kementan bersama dengan jajaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara cepat dan responsif telah melakukan penelusuran sejak kasus PMK pertama kali ditemukan. Hal tersebut dapat dilihat dalam hitungan jari, dengan jajaran Kementan yang telah berhasil menemukan strain dari virus PMK.

“Upaya penanganan dan pengobatan juga sudah kami lakukan pada ternak bergejala ringan hingga berat,” ungkap Kuntoro. Meski demikian, kata Kuntoro, penularan virus yang bersifat airbone dan dapat menular dengan cepat hingga radius 10 kilometer, maka penyebaran PMK terbilang sangat tinggi.

Oleh karena itu, dari pemerintah menyiapkan upaya lain yakni dengan melakukan pemotongan bersyarat terhadap ternak yang tertular dan mengurangi risiko penyebaran. Terlebih menjelang Idul Adha nanti, lalu lintas ternak akan menjadi lebih cepat dari kondisi normal dan dapat mempercepat penularan virus PMK.

Kendati begitu, pemerintah akan melakukan upaya pengetatan dalam kontrol terhadap pergerakan ternak di sentra-sentra ternak, salah satunya adalah dengan menerapkan karantina hewan, cek poin, dan tol laut serta menghindari adanya penyebaran PMK dari zona hijau.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.