Baru-baru ini seluruh Netizen khususnya di platform Twitter sudah maklum apabila Twitter menjadi media politik. Sebagai bukti ketika Pilpres Indonesia dan Pilpres Amerika Serikat menjadikan Twitter sebagai unjuk rasa pendukung capres yang berkontestasi.
Ketika CEO SpaceX, Elon Musk telah membeli Twitter resmi, Seluruh warganet bertanya soal netralitas politik dan bagaimana Twitter akan menjadi ruang politik di masa depan. Publik mempertanyakan apa afiliasi politik Elon Musk ini?

Elon telah mengumumkan Twitter harus menjadi tempat yang netral bagi politik. Akan tetapi, kemudian Elon mengungkap posisi politiknya di Twitter yang lalu menjadi kontroversi.

Elon mengatakan bahwa posisi politik dalam konteks politik Amerika, kanan adalah Partai Republik dan kiri adalah Partai Demokrat. Elon juga mengatakan dulu pendukung Partai Demokrat. menjadi pendukung Barack Obama, namun menurut Elon Partai Demokrat sudah dibajak ekstremis.
Apakah dengan begitu berarti Elon lebih mendukung Donald Trump? Tweet Elon Musk mengundang reaksi keras dari berbagai pihak.
“Ingatkan kami siapa yang memulai kerusuhan di US Capitol,” kata pengamat politik AS, Brian Taylor Cohen dilansir News.com Australia, Minggu (8/5/2022).
Elon telah mendapatkan dukungan dari Billy Markus, co-creator Dogecoin. Menurut Billy, Partai Demokrat 10 tahun lalu sangat progresif. Namun saat ini di Partai Demokrat yang lebih keras lagi dalam berpolitik.
Tidak hanya begitu, pendukung Partai Republik yang antusias. Tidak mengherankan, ada suara-suara meminta Elon Musk memulihkan akun Donald Trump yang dibekukan Twitter.
Kontroversi masih berkelanjutan. Sebelumnya bicara mengenai kebebasan berpendapat di Twitter dan menjanjikan Twitter jadi tempat yang netral secara politik. Namun dengan Elon mengungkap pilihan politik, apakah Twitter akan tetap dapat menjadi tempat netral dan berimbang?