Terjadinya Invasi Rusia ke Ukraina sangat mengkhawatirkan dan belum juga temukan titik terangnya, beberapa serangan masih dilancarkan karena peperangan ini.
Kerusakan dan kehancuran infrastruktur terdapat di sektor perekonomian di Ukraina terlihat jelas, tidak hanya itu bagi banyak warga Ukraina yang kehilangan keluarga karena tewas terkena serangan bertubi tubi cukup memperihatinkan.

Menurut laporan, Bandara Internasional Dnipro di Ukraina yang tengah direkonstruksi tidak terhindar dari serangan Rusia, dilansir dari Simple Flying, Selasa (12/4/2022).
Bandara penerbangan dengan layanan dari kota Dnipro di Ukraina tersebut langsung hancur dan rata dengan tanah.
Dnipro salah satu kota terbesar di Ukraina, Dnipro pun dianggap sebagai pusat pendidikan, transportasi, sosial dan industri yang signifikan.
Dengan hampir 1 juta masyrakat didalamnya, Dnipro berada di bawah radar Rusia sejak awal konflik tetapi belum ada skala serangan besar yang terjadi seperti bagian lain negara tersebut.
Sebelumnya, Bandara Internasional Dnipro menerima bagian kerusakan parah pada tanggal 15 Maret ketika diserang untuk pertama kalinya. Tapi penembakan terbaru dikabarkan dari pasukan Rusia telah benar-benar menghancurkan rata dengan tanah.

Gubernur wilayah Dnipropetrovsk Tengah, Valentyn Reznichenko, mengungkapkan ” Serangan lain yang ada di Bandara Dnipro. Tidak tersisa dari tempat tersebut, Bandara itu sendiri dan infrastruktur di sekitarnya telah hancur lebur. Rudal terus berterbangan.”
Rencananya Bandara Internasional Dnipro sedang dibangun kembali untuk memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi wilayah Dnipro petrovsk di tahun-tahun mendatang. Rencana memanfaatkan peluang keberhasilan untuk mendatang juga dapat dimainkan dengan bermain slot, permainan slot dapat dimainkan pasti menyenangkan dapat bonus dari keberuntungan.
selama bertahun-tahun direncakan dan baru menjelang akhir dekade terakhir pemikiran serius diberikan untuk peningkatan bandara tersebut. Beberapa tahun terakhir menjalin kemitraan publik-swasta (PPP) antara negara Ukraina dan DCH Group pengusaha Oleksandr Yaroslavsky untuk membawanya ke standar internasional.
Bandara, pesawat terbang, dan sebagian besar ekosistem penerbangan di Ukraina telah hancur rata bersama tanah, dan konsekuensinya kemungkinan akan mempengaruhi orang-orang di tahun-tahun yang akan datang.
Salah satu korban terkena rudal adalah pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya.
Namun baru-baru ini kepala pilot maskapai, Mayor Dmytro Antonov (Dmytro), kembali ke Bandara Hostomel untuk merekam video yang menunjukkan tingkat kehancuran pesawat yang sebenar benarnya.