Sampai saat ini Tiongkok diketahui masih menerapkan kebijakan lockdown COVID-19. Kebijakan tersebut masih diterapkan terus menerus dalam menghadapi COVID-19.

Akibatnya, salah satu penyedia layanan penyewaan rumah Airbnb menjadi memutuskan menutup bisnis di Tiongkok tanpa batas waktu. Hal tersebut seiring dengan kebijakan. Apabila khawatir dengan situasi lockdown atau merasa bosan dapat bermain permainan slot, manfaatkan peluang keberuntungan dengan bermain slot.

Shanghai Lockdown: Sejauh Mana Menguncang Ekonomi China

“Nol COVID-19”, lockdown, dan pembatasan perjalanan masih berlanjut. Pada Selasa (24/5), Airbnb berikan informasi kepada para pengunjungnya yang berbasis di Tiongkok bahwa mereka resmi berhenti menerima semua pemesanan dan akomodasi serta pengalaman di negara tersebut mulai 30 Juli. Sementara itu, bagi pemesanan di luar tanggal 29 Juli, ditangguhkan pada Selasa (24/5) pagi.

Melansir Guardian menurut keterangan sumber yang mengetahui keputusan dan mengkonfirmasi penutupan Airbnb, bisnis domestik perusahaan di Tiongkok menderita di bawah pembatasan pandemi Tiongkok, pasalnya nampak tak ada indikasi bahwa pihak berwenang berniat untuk bergerak menuju koeksistensi dengan virus atau dengan membuka perbatasannya.

Ketika kasus Omicron telah menyebar ke seluruh Tiongkok, pemerintah kemudian menggandakan kebijakan menghilangkan COVID-19. Kota-kota besar, termasuk Shanghai adapun Beijing yang telah menjadi sasaran penguncian di seluruh kota atau lokal, ada pembatasan perjalanan yang meluas antara kota dan provinsi.

Diketahui Airbnb merupakan penyedia akomodasi sudah beroperasi di Tiongkok sejak tahun 2016 lalu, dengan daftar domestik di seluruh negeri. Sekitar 25 juta reservasi sudah melakukan pemesanan, menurut perusahaan, akan tetapi pengoperasiannya mahal dan rumit serta menghadapi persaingan lokal kuat.

“Pendapatan dari masa inap yang berbasis di China menyumbang sekitar 1% dari penerimaan global,” beber sumber tersebut kepada Guardian, dilansir Selasa (24/5). “Dan COVID-19 telah memperburuk masalah dan meningkatkan dampaknya.”

Sementara itu, outlet media Tiongkok, berita Phoenix, melaporkan bahwa Airbnb akan mempertahankan kantor bersama “ratusan” karyawan di Beijing. Akan tetapi pihak perusahaan tidak berkomentar lebih lanjut tentang hal tersebut.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.