Laporan sejumlah negara mengenai kasus hepatitis yang menyerang kalangan usia anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dikabarkan sebelumnya telah menyebar 11 negara Eropa dan Amerika mengabarkan wabah ini.

Tampaknya, diperkirakan penyebaran wabah yang dinilai lebih cepat. Wabah yang telah menyebar di 11 negara tersebut, Sekarang sudah menjalar sampai ke Benua Asia. negara Jepang, adaalah negara pertama Asia yang melaporkan kasus tersebut,

Gejala dan Penanganan Hepatitis A pada Bayi | Popmama.com

Otoritas Jepang catat beberapa kasus hepatitis akut di negara itu adapun peradangan hati yang tidak diketahui pada 21 April lalu usai seorang anak dites dan dinyatakan negatif baik untuk adenovirus maupun COVID-19. Adenovirus adalah kemungkinan dari penyebab sedang diselidiki di seluruh dunia.

Kementerian Kesehatan pada hari Senin (25/4) menjelaskan apabila pasien tersebut belum menjalani transplantasi hati. Namun, dari pihak kementerian pun tidak memberikan detail lebih lanjut. Adapun yang lebih lanjut mendapatkan peluang kesempatan, ketika memiliki banyak waktu luang lakukan permainan slot, dapatkan keuntungan hanya dengan bermain slot!

Pada Selasa (26/4), Badan Kesehatan Masyarakat Kanada memberikan keterangan bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan hepatitis akut parah yang tidak diketahui berasal dari mana pada anak-anak. Namun mereka tidak menjelaskan jumlah kasus atau lokasinya.

Dilansir melalui The Guardian, sampai saat ini, seluruh dunia ada lebih dari 190 kasus misteri hepatitis akut yang dilaporkan terjadi pada anak. Sebanyak 140 lain dilaporkan ada di Eropa, Inggris mendata sebagian besar 110 kasus. Kasus lebih lanjut terjadi telah ditemukan di Israel dan di Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengungkapkan dalam peringatan kesehatan nasional pekan lalu bahwa kasus AS pertama diidentifikasi terjadi pada Oktober di Alabama. Sedangkan kasus Inggris pertama terdata pada bulan Januari.

Sebelumnya, Badan Kesehatan PBB juga sudah mengonfirmasi satu kematian dilaporkan sehubungan dengan wabah tersebut. WHO mengatakan pada kasus itu dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia antara satu bulan dan 16 tahun. Meski demikian, WHO tidak mengatakan berada di negara mana kematian itu terjadi.

By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.