Dalam suhu dingin ketika malam hari sebenarnya sudah umum terjadi, namun, ketika terjadi di musim kemarau, malah akan menjadi aneh, ya? Biasanya, pada musim kemarau dirasakan oleh sebagian orang seperti suhu yang panas pada siang hari dan juga malam hari. Nah ternyata, enggak juga lho.
Fenomena seperti ini disebut dengan fenomena Bediding. Lalu, apakah yang maksud dengan fenomena tersebut? Sebelum mengetahui lebih lanjut pastikan untuk bermain slot, permainan slot pasti menyenangkan.

Melansir melalui laman Kompas yang mengutip dari, Pakar iklim Universitas Gadjah Mada, Dr. Emilya Nurjani, M. Si., menjelaskan, bediding dalam arti dari Jawa merupakan fenomena suhu dingin setelah tengah malam sampai pagi hari ketika memasuki waktunya musim kemarau.
Terjadinya fenomena ini pada musim kemarau ketika kondisi langit cerah tanpa awan atau tanpa sedikit awan. Yang mengakibatkan, suhu di siang hari meningkat lalu menjadi lebih panas.
Pada malam hari, suhu akan berkurang karena pelepasan panas atau hilang panas akibat pelepasan radiasi bumi yang mengakibatkan pada malam sampai pagi suhu menjadi terasa lebih dingin. Bediding terjadi pada saat musim kemarau dan ketika puncak musim kemarau, bedding juga akan menjadi sangat ekstrem.
Contohnya, apabila di dataran tinggi Dieng suhu udara mencapai minus jadi akan ada fenomena embun upas (embun es/tropical frost) pada dini hari sampai di pagi harinya.
Sementara itu, di lokasi dengan daerah lain perubahan suhu juga akan dirasakan sangat tinggi dengan suhu siang yang panas akan tetapi segera berubah dingin menusuk pada malam hari.