Kini untuk pelegalan ganja bagi medis telah ditanggapi oleh DPR, menurut mereka akan ada banyak pertimbangan yang cukup matang melalui para ahli terlebih dahulu. Namun, sebelum melanjutkan pastikan untuk bermain slot, permainan yang menarik dan dapat kan peluang kesempatan dari permainan slot yang menguntungkan! Click disini.

Pelegalan ditanggapi oleh Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, yang mengungkapkan bahwa dengan menerima pendapat masyarakat dapat melegalkan akan berguna dalam perawatan medis atau pengobatan penyakit tertentu.
“Kami tentu akan mengkajinya secara hati-hati dan mendengarkan pendapat para ahli kesehatan, baik dokter maupun farmakolog,” Kata Arsul, melansir dari Sindo News, Selasa (28/06/2022). Namun dengan, isu tersebut diharuskan akan adanya perundingan dengan seksama, yang berarti Komisi III tidak dapat mengira apakah kelanjutannya aspirasi tersebut dapat diterima atau tidak.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX F-PDIP DPR RI Charles Honoris menilai bahwa Indonesia perlunya memulai kajian terkait manfaat dari ganja bagi medis.
“Indonesia harus sudah memulai kajian tentang manfaat tanaman ganja untuk kepentingan medis. Kajian medis yang obyektif ini akan menjadi legitimasi ilmiah, apakah program ganja medis perlu dilakukan di Indonesia,” katanya, melansir dari Detik.com.
Dengan adanya pelegalan ganja tersebut adalah buntut permintaan masyarakat karena dari seorang ibu yang meminta diperbolehkan penggunaan ganja medis supaya dapat melakukan pengobaran anaknya yang mengidap Cerebral Palsy atau lumpuh otak. Ibu tersebut menjadi viral lantaran membawa papan bertuliskan meminta pertolongan bersama anaknya yang sakit di Car Free Day (CFD), Minggu, 26 Juni 2022 lalu.