Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Washington pada hari Rabu saat ini untuk pembahas peran negaranya dalam kebijakan keamanan dan pertahanan global. Lambrecht mengatakan didalam pertemuan lembaga pemikir Dewan Atlantik, dan mengatakan Jerman menghadapi realitas baru dan konsekuensinya. Sebelum melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin.

German Defense Minister in Lithuania for first foreign visit | Al Mayadeen  English



“Jerman mencapai tujuan perencanaan NATO, lebih cepat dari yang dijanjikan. laporan dua tahun sebelumnya mengenai kesiapan pasukan yang sudah direncanakan pada 2025,” Kata Lambrecht

Pada tujuan utamanya untuk meningkatkan anggaran pertahanan memiliki kesamaan tujuan dengan NATO dan untuk memperkuat militer sendiri, setelah adanya invasi Rusia ke Ukraina, Lambrecht memilih Jerman akan selalu mengedepankan dialog.

“Kami tidak akan pernah bertindak sendirian. Kami akan tetap terintegrasi dengan erat kepada Uni Eropa, PBB, NATO” tambah Lambrecht.


Lambrecht sempat terpukau dengan kepemimpinan Presiden AS, Joe Biden didalam krisis politik global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, Lambercht juga mengungkapkan bahwa Eropa akan membutuhkan AS sebagai teman dan sekutu.

“Jika melihat hari ini dengan rencana Putin tidak berhasil, maka kita juga berhutang budi pada persatuan yang mengesankan ini,” katanya, seraya mencatat upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memecah belah Barat telah gagal. Lambrecht mengatakan dalam komitmen Jerman dalam membantu Ukraina.

“Jika berbicara mengenai Ukraina, saya mempercayai Jerman telah menjadi pemasok senjata terbesar kedua,” tambahnya.

Adapun yang besar kesempatan dengan bermain slot, Permainan slot dapat dimainkan pasti menyenangkan jikalau menang dapat bonus dari keberuntungan yang menguntungkan.

Austin mengapresiasi Jerman atas peran kepemimpinan yang dinilai sangat besar yang telah diambilnya sejak awal perang di Ukraina. Austin juga menambahkan keputusan Berlin untuk membalikkan kebijakan lama dan mengirim senjata ke Kyiv adalah langkah yang berani dan bersejarah akan mempengaruhi negara-negara lain mengambil tindakan serupa.

Dari surat kabar Jerman Sddeutsche Zeitung (SZ) melaporkan pada hari Rabu 30 maret bahwa pemerintah Jerman saat ini memiliki daftar persenjataan senilai sekitar €300 juta atau senilai Rp 4,8 triliun dipersiapkan untuk pengiriman ke Ukrainan dalam waktu dekat.


Lambrecht tidak keberatan membahas tentang pengiriman senjata tersebut, SZ melaporkan, mengutip dari sumber-sumber Kementerian Pertahanan Jerman. Namun, Dewan Keamanan Federal juga masih memproses untuk memutuskan masalah ini sebelum mengirimkannya.

Menurut SZ, daftar senjata yang siap untuk dikirim ke Ukraina mencakup sekitar 200 item. Diantaranya adalah ribuan rompi pelindung, rudal anti-tank tipe mortir, meriam otomatis, Matador, drone pengintai, peralatan night vision, dan helm. Adapun, radar untuk pengawasan darat sampai peralatan pengawasan udara lainnya juga ada di dalam daftar yang siap untuk dikirim ke Ukraina.


By editor

Leave a Reply

Your email address will not be published.